Jumat, 26 Februari 2010

hewan berorganisasi dalam hal berburu

IKAN SETAN BERNAMA PIRANHA




Desember 20, 2007 pada 6:54 am (Tak Berkategori)

Tags: perikanan



Intisari, No. 530 TH. XLIV

SEPTEMBER 2007



Bila berkelompok, ikan satu ini bisa berubah menjadi pemangsa nan kejam dan tak berperasaan. Bayangkan, hanya dalam hitungan menit, mangsa seberat belasan, bahkan puluhan kilogram ludes dilumat, yang tersisa hanya tulang belulang.



Penulis: Dharnoto

Bangkai ayam kupas itu lunglai tenggelam ke dalam akuarium. Tak lama kemudian, sekitar 3.000 ikan piranha muncul dari berbagai arah, berenangan dengan liar dan agresif, mengambil formasi pengintaian. Seekor di antara mereka berinisiatif jadi “provokator”, mendekati mangsa, lalu melakukan gigitan pertama. Ia lalu bak memberi kode – mungkin secara akustik – yang hanya bisa dipahami bangsanya sendiri, untuk “menyerbu”.



Dalam sekejap, mangsa digerumuti ribuan ikan seukuran 10 – 20 cm. Selesai makan, mereka berhamburan. Si mangsa berubah jadi tulang belulang, hanya dalam tempo 90 detik! Nasib serupa juga dialami ikan tongkol dan ikan kembung yang sama-sama dimangsakan, pada lain kesempatan. Sekali makan, 5 kg ikan digasak habis. Bayangkan, jika sehari tiga kali makan, berarti 12 – 16 kg ikan siap ditulangkan.



Gigi setajam silet

Piranha memang tak pernah berubah. Warga asli sungai Amazone, Amerika Selatan ini selalu ganas, seperti di habitat aslinya. Tak peduli mereka sedang dikurung dalam salah satu akuarium di Seaworld Indonesia, Ancol, Jakarta, seperti diilustrasikan di atas.



Dengan tampilan mirip ikan bawal (mereka memang satu kerabat), tampang piranha sebenarnya jauh dari sadis. Malah sisiknya seperti ber-glitter. Dua garis hitam di pangkal ekor membedakannya dengan bawal yang cuma punya satu garis. Warna sisiknya perak keabuan hingga kehitaman. Bagian tutup insang sampai bagian bawahnya ada semburat kemerahan. Piranha merah (pygocentrus nattereri) yang ada di Ancol, perutnya bersaput warna merah oranye.



Kalau sedang sendirian, ia tak ubahnya ikan hias manis laku. “Kalau dibawah 10 ekor, ia seperti ikan oscar, atau arwana. Meski karnivora, tapi enggak galak-galak banget,” ujar seorang pemelihara ikan hias. “Belangnya” baru kelihatan jika sedang santap bersama dengan kelompoknya, yang minimal berjumlah 100 ekor.
alamat web:http://klipingut.wordpress.com/2007/12/20/ikan-setan-bernama-piranha/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar