Kamis, 24 November 2011

sistem informasi komputer

Tinjauan Menyeluruh Pada Proses Bisnis
SIA melaksanakan 3 fungsi dasar :
Mengumpulkan dan memproses data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.
Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Membentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa data kegiatan bisnis di catat dan diproses secara akurat dan untuk melindungi data dan aset organisasi lainnya.
(a). Kegiatan Bisnis Dan Kebutuhan Informasi
Siklus Pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
Siklus Pengeluaran mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
Siklus Penggajian Sumber Daya Manusia mencakup kegiatan emngontrak dan menggaji pegawai.
Siklus Produksi mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi.
Siklus Keuangan mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali

(b). Pemrosesan Transaksi : Dokumen Dan Prosedur


Siklus pemrosesan data terdiri dari 4 langkah :
Data input
Data storage
Data processing
Information Output
Data Processing (3)
Batch processing : proses pembaruan secara perodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
On-line, real-time processing : proses pembaruan yang dilakukan secara langsung setelah terjadinya transaksi.
An entity : sesuatu yang disimpan informasinya. Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik khusus yang harus disimpan.
Penyimpanan Data
Setelah data transaksi diperoleh dari dokumen sumber, langkah berikutnya adalah mencatatnya di jurnal :
Journal entry : dibuat untuk setiap transaksi yang menunjukkan rekening dan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Jurnal umum akan mencatat transaksi infrequent dan non routine.
Jurnal tertentu menyederhanakan proses pencatatan transaksi dalam jumlah besar dan berulang
Ada 4 jenis transaksi secara umum :
Penjualan Kredit,
Penerimaan Kas,
Pembelian pada account, dan
pengeluaran kas

Tinjauan Menyeluruh Pada Proses Bisnis
SIA melaksanakan 3 fungsi dasar :
Mengumpulkan dan memproses data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif.
Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Membentuk pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa data kegiatan bisnis di catat dan diproses secara akurat dan untuk melindungi data dan aset organisasi lainnya.
(a). Kegiatan Bisnis Dan Kebutuhan Informasi
Siklus Pendapatan mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
Siklus Pengeluaran mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
Siklus Penggajian Sumber Daya Manusia mencakup kegiatan emngontrak dan menggaji pegawai.
Siklus Produksi mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi.
Siklus Keuangan mencakup kegiatan untuk mendapatkan dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali

(b). Pemrosesan Transaksi : Dokumen Dan Prosedur


Siklus pemrosesan data terdiri dari 4 langkah :
Data input
Data storage
Data processing
Information Output
Data Processing (3)
Batch processing : proses pembaruan secara perodik atas data yang disimpan tentang sumber daya dan pelaku yang terlibat.
On-line, real-time processing : proses pembaruan yang dilakukan secara langsung setelah terjadinya transaksi.
An entity : sesuatu yang disimpan informasinya. Setiap entitas memiliki atribut atau karakteristik khusus yang harus disimpan.
Penyimpanan Data
Setelah data transaksi diperoleh dari dokumen sumber, langkah berikutnya adalah mencatatnya di jurnal :
Journal entry : dibuat untuk setiap transaksi yang menunjukkan rekening dan jumlah yang harus di debet atau di kredit.
Jurnal umum akan mencatat transaksi infrequent dan non routine.
Jurnal tertentu menyederhanakan proses pencatatan transaksi dalam jumlah besar dan berulang
Ada 4 jenis transaksi secara umum :
Penjualan Kredit,
Penerimaan Kas,
Pembelian pada account, dan
pengeluaran kas

E-BUSINESS
Pengertian E Business
E-Business atau Electronic business dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi,dan salah satu aplikasi teknologi internet yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan, pengembangan produk, dan pengembangan usaha.
Model-Model E-Business :

B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com.

B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi).
B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.

Pengaruh E-Business Terhadap Proses Bisnis
1) Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
2) Meningkatkan tingkat akurasi
3) Mengurangi biaya
Faktor-faktor keberhasilan E-Business
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas, dan Privasi

Infrastruktur yang membentuk E-Business :

Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan strategis- strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.

senin, 10 oktober 2011
Pengertian Analisis Sistem Infornasi
ANALISIS SISTEM INFORMASI


Pengertian Sistem.
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian Informasi.
Informasi adalah data yang diolah yang berguna bagi si penerimanya dan bersifat (up to date).

Pengertian Sistem Informasi.
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajiaanya.

Pengertian Analisis Sistem Informasi.
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidntifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI

Diperlukan oleh:
Manajer
Investor
Kreditur
Instansi Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Pemakai lainnya

PROFESI AKUNTANSI

Secara umum:
Akuntan Publik
Akuntan Intern
Akuntan Pemerintah
Akuntan Pendidik


BIDANG AKUNTANSI

Akuntansi Publik:
1. Pemeriksaan Laporan Keuangan
2. Akuntansi Perpajakan
3. Konsultasi Manajemen

Akuntansi Intern
1. Akuntansi Biaya
2. Peranggaran
3. Perancangan Sistem Informasi
4. Pemeriksaaan Intern
5. Akuntansi Keuangan
6. Akuntansi Manajemen

JENIS PERUSAHAAN

Perusahaan Jasa
Perusahaan Dagang
Perusahaan Manufaktur
BENTUK PERUSAHAAN
Perusahaan Perseorangan
Persekutuan
Perseroan
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Konsep Entitas
Prinsip Obyektivitas
Prinsip Cost (Biaya)

Contoh laporan neraca
Menyusun Laporan Neraca

Untuk lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini.

1. Neraca bentuk laporan.

2. Neraca Bentuk Scontro (Sebelah Menyebelah)

PD. Hadian
Neraca
Per 31 Januari 2000

MANDIRI 2

Soal Essay.
Dari kertas kerja perusahaan dagang Makmur periode Desember 2001 terdapat data sebagai berikut .
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Perlengkapan toko
Peralatan toko
Akumulasi penyusutan peralatan toko
Utang dagang
Utang wesel
Modal Hadian
Prive hadian
Penjualan
Retur penjualan dan PH.
Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Beban sewa
Beban gaji
Beban listrik dan air
Sewa di bayar di muka
Utang gaji


Rp. 12.000.000,-
Rp. 5.200.000,-
Rp. 14.400.000,-
Rp. 2.400.000,-
Rp. 10.200.000,-
Rp. 520.000,-
Rp. 3.300.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 40.580.600,-
Rp. 400.000,-
Rp. 18.500.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 13.600.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.800.000,-
Rp. 2.400.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.200.000,-
Rp. 200.000,-

Diminta:
Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari:
a. laporan laba rugi
b. laporan perubahan modal
c. laporan neraca.
Pada tanggal 31 Desember 2001 persediaan barang dagangan tersisa Rp. 15.000.000,-

minggu, 17 april 2011
Tentang Indonesia
All About Indonesia

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).[5] Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006,[6] Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia.
Indonesia juga memiliki banyak tempat wisata yang gak kalah menarik dengan negara lain.contohnya: dari pulau Sumatra ada tempat wisata yang menarik antara lain:Danau toba,dsb.Dari pulau Jawa:Pantai karang bolong,Pantai Parangtritis,dsb.Dipulau Kalimatan banyak hutan-hutan dan pertambangan banyak terdapat disana.Dipulau Sulawesi terdapat Taman Laut Bunaken.di Bali dan Lombok banyak memiliki pantai yang bagus dengan contoh:Pantai Kuta,Gilitrawangan,Pantai senggigi,dan dari bagian timur Papua kita memiliki RajaAmpat dengan pesona pantai dan taman laut yang indah dan menarik bagi pengunjung asing.
Disamping seni dan budaya nya Indonesia yang terkenal sampai negara lain.Dibidang Olahraga Indonesia gak kalah dengan negara lain.dari olahraga:catur,bulutangkis,sepakbola,lari,renang,volley,basket,dsb.jadi kita harus bangga dengan negara Indonesia dan wajib bagi kita masyarakat Indonesia untuk menjaga dan melestarikan apa yang kita mliki di negara ini dan bisa memajukan bangsa.

Kamis, 03 November 2011

laporan neraca

Di bawah ini adalah contoh laporan rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada umumnya.

Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999

Pendapatan:




Penjualan




10,000,000

Harga pokok penjualan:




Persediaan awal


2,000,000


Pembelian


7,000,000


Tersedia untuk dijual


9,000,000


Persediaan akhir


3,000,000


Harga pokok penjualan




6,000,000

Laba kotor




4,000,000

Biaya operasional:




Biaya komisi


500,000


Biaya transportasi


100,000


Biaya listrik, telpon, air


600,000


Biaya gaji pegawai


1,200,000


Biaya penyusutan bangunan


300,000


Biaya penyusutan inventaris


200,000


Total




2,900,000

Laba operasi




1,100,000

Biaya bunga




100,000

Laba sebelum pajak




1,000,000

Biaya pajak




200,000

Laba/(rugi) bersih




800,000

kembali ke depan

Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan dagang pada umumnya.

Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 1999

Aktiva




Aktiva lancar:




Kas




1,000,000

Piutang usaha




5,000,000

Uang muka pembelian




500,000

Persediaan barang




3,000,000

Total aktiva lancar




9,500,000

Aktiva tetap:




Tanah




50,000,000

Bangunan


20,000,000


Akumulasi penyusutan-bangunan


(5,000,000)


15,000,000

Inventaris kantor


2,000,000


Akumulasi penyusutan-inventaris


(500,000)


1,500,000

Total aktiva tetap




66,500,000

Total aktiva




76,000,000





Hutang




Hutang lancar:




Hutang dagang




2,000,000

Hutang gaji




500,000

Biaya yang masih harus dibayar




1,000,000

Total hutang lancar




3,500,000

Hutang jangka panjang:




Hutang bank




20,000,000

Total hutang jangka panjang




20,000,000

Total hutang




23,500,000





Modal




Modal disetor




40,000,000

Laba ditahan




12,500,000

Total modal




52,500,000

Total hutang dan modal




76,000,000

siklus pencatatan transakasi akuntansi

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya
transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode. Apabila
digambarkan, siklus akuntansi dapat dinyatakan sebagai berikut:





Transaksi Usaha






Pembuatan Bukti Asli






Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)






Pencatatan ke Buku Besar dan Buku Tambahan 1






Neraca Lajur Penyesuaian






Laporan Keuangan






Jurnal Penutup






Neraca Saldo setelah penutupan 2



Gambar 1





1. TRANSAKSI

Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan
dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat.3
Transaksi ini biasanya dibuktikan dengan adanya dokumen.

Sebagai contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah:
pembayaran rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit,
pembelian tanah dan gedung, dan lain sebagainya.

Suatu transaksi tertentu dapat menimbulkan peristiwa atau keadaan yang
mengakibatkan transaksi lainnya. Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit
akan disusul dengan transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.







1 Niswonger, C. Rollin, Phillip E. Fess, and Carl S. Warren. Prinsip- prinsip akuntansi, terjemahan
Marianus Sinaga, Edisi 14, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1992, Hal 41.

2 Smith, Jay M. and K. fred Skousen. Akuntansi Intermediate, Edisi kesembilan, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta, 1994, Hal.67.

3 Horgren, Charles T., Walter T. harrison Jr. Michael A. Robison, dan Thomas H. Secokusumo,
Akuntansi di Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, 1997, hal.13.


2. PEMBUATAN BUKTI ASLI.

Sebagaimana disebutkan diatas transaksi yang terjadi biasanya dibuktikan
dengan adanya dokumen. Suatu transaksi baru dikatakan sah atau benar bila
didukung oleh bukti- bukti yang sah, akan tetapi harus pula disadari bahwa ada
transaksi-transaksi yang tidak mempunyai bukti secara tertulis, misalnya pencurian
barang dagangan. Transaksi ini merupakan transaksi yang bersifat luar biasa.

Semua transaksi baik yang terjadi secara rutin atau tidak merupakan bahan
untuk menyusun laporan keuangan dengan jalan mencatat dan mengolah transaksi itu
lebih lanjut.

Bukti-bukti asli yang dapat mendukung setiap terjadinya transaksinya
transaksi antara lain : kwitansi, faktur dan bentuk – bentuk lain.4

.. Kwitansi
Kwitansi merupakan bukti bahwa seseorang atau badan hukum telah
menerima sejumlah uang tunai.


.. Faktur Penjualan atau Pembelian
Setiap penjualan secara kredit memerlukan bukti yang disebut faktur. Bagi si
penjual faktur tersebut merupakan faktur penjualan sebaliknya faktur yang
dikirimkan kepada sipembeli merupakan faktur pembelian.


.. Bukti-bukti lain
Disamping kwitansi dan faktur terdapat bukti lain, misalnya: nota-nota dari
Bank (nota debet atau nota kredit) , serta bukti pengirirnan atau penerimaan
barang






3. PENCATATAN DALAM BUKU HARIAN (JURNAL).



Transaksi dicatat pertama kali yang disebut Buku Harian (Jurnal). Jurnal
adalah suatu catatan kronologis dari transaksi entitas.5

Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan
informasi berikut:

.. Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan kapan
terjadinya transaksi
.. Nama perkiraan.
.. Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet
.. Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit.





Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:

a) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip
deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.
b) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan
mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
c) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan atau
pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
d) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.
e) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.


Berdasarkan kelima tahap tersebut, untuk menjurnal transaksi yang terjadi
pacta sebuah Perusahaan Pengangkutan, PT. Yudi Makmur, yaitu menginvestasikan
Rp. 50.000.000,- tunai kedalam usaha adalah sebagai berikut:




Langkah 1. Dokumen sumbernya adalah slip deposito bank dan cek milik Yudi

Makmur sebesar Rp.50.000.000,- yang diambil dari rekening

langkah pribadinya di bank.

Langkah 2. Perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut adalah Kas dan

Modal Yudi Makmur. Kas adalah perkiraan aktiva dan modal Yudi

Makmur adalah perkiraan modal pemilik.

Langkah 3. Kedua perkiraan tersebut mengalami penambahan sebesar

4 Hadibroto, S. Dachnial Lubis, dan Sudardjat Sukadam, Dasar – dasar akuntansi, cetakan Kedelapan,
LP3S, Jakarta, 1991, hal.43

5 Horngen, Charles T., Op.Cit, hal. 57


Rp.50.000.000.- Karena itu kas didebet: yaitu perkiraan aktiva
mengalami penambahan dan modal Yudi yang Makmur dikredit yaitu:
perkiraan modal pemilik yang mengalami penambahan.

Langkah 4. Kas didebet untuk mencatat penambahan dalam perkiraan aktiva.

Modal Yudi Makmur dikredit untuk mencatat penambahan dalam
perkiraan modal pemilik.

Langkah 5. Ayat jurnalnya adalah:



JURNAL

Tanggal

Keterangan

Debet

Kredit

2 april

Kas

Modal Yudi Makmur

50.000.000,-



50.000.000,-





Setiap ayat jurnal menunjukkan secara lengkap pengaruh investasi dari suatu
transaksi awal dari Yudi usaha. Makmur, Jika dipelajari perkiraan kas menunjukkan
suatu gambaran, yaitu debet sebesar Rp.50.000.000,-. Setiap transaksi mempunyai
suatu kredit, dan dalam contoh sederhana ini hal itu diwakili oleh perkiraan modal.



4. PENCATATAN BUKU BESAR DAN BUKU TAMBAHAN.



a. Buku Besar (Ledger)

Untuk memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-
pihak yang memerlukannya terutama pimpinan perusahaan rnaka perkiraan-
perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku harian tersebut harus pula dipisah-
pisahkan atau digolongkan menurut jenisnya. Menggolongkan perkiraan menurut
jenis perkiraan tersebut dinamakan menyusun buku besar besar itu merupakan
penggolongan perkiraan menurut jenisnya.

Jumlah buku besar yang dimiliki perusahaan tergantung pada banyaknya jenis
perkiraan yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi perusahaan tersebut, karena
masing-masing jenis besarnya sendiri- sendiri.

Judul kolom yang mengidentifikasikan perkiraan buku besar menampilkan:
Tanggal, Kolom item, Kolom debet, berisi jumlah yang didebet, dan Kolom kredit,
berisi jumlah yang dikredit.

Pemindah bukuan perkiraan memiliki buku berarti memindahkan jumlah dari
jurnal kedalam perkiraan yang sesuai dalam buku besar. Debet dalam jurnal
dipindahkan sebagai debet dibuku besar, dan kredit dalam jurnal dipindahkan sebagai
kredit dalam buku besar. Transaksi investasi awal oleh Yudi Makrnur akan
dipindahkan kebuku besar seperti tampak pada gambar 2.




























b. Buku Tambahan (Sub Ledger)

Beberapa perkiraan memerlukan penjelasan secara terperinci untuk
mendukung pas-pas Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi. Pada perkiraan piutang
diperlukan penjelasan kepada siapa kita berpiutang (nama langganan) dan berapa
saldo masing-masing langganan. Pada perkiraan hutang diperlukan penjelasan kepada
siapa kita berhutang (nama kreditur) dan berapa saldo masing-masing kreditur.

Untuk mengetahui perubahan saldo dari tiap-tiap langganan/ kreditur
dibukalah perkiraan untuk tiap langganan/kreditur. Kumpulan yang dari terpisah
perkiraan ini disebut buku besar tambahan (buku tambahan) . Perkiraan masing-


masing langganan yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar
langganan (buku besar piutang). Demikian juga perkiraan masing-masing kreditor
yang membentuk buku besar tambahan disebut buku besar kreditor (buku besar
hutang).




























Gambar.36



Perkiraan piutang dalam buku besar umum merupakan ikhtisar dari perkiraan-
perkiraan buku besar tambahan, sehingga perkiraan piutang itu disebut perkiraan
kontrol (Controlling accounts) yang mengontrol buku besar piutang. Demikian juga
halnya dengan perkiraan hutang.

Sumber pencatatan buku tambahan adalah dari buku controlling (perincian)
piutang dan hutang tahun lalu dan transaksi, sehingga apabila digambarkan tampak
seperti yang terdapat pada gambar 3.

Sebagai contoh, pada PT. Yudi Makmur terdapat buku tambahan hutang dan
tambahan piutang dan buku berikut buku sebagai berikut :



Buku Tambahan Piutang



PT. Jayakusuma



Tgl.

Keterangan

D

K

Saldo D

1 Jan

1 Jan

5 Jan

Saldo

Pendapatan Jasa

Kas

-

1.500.000

-

-

-

1.000.000

1.250.000

2.750.000

1.750.000







PT.Reksa Nada



Tgl.

Keterangan

D

K

Saldo D

1 Jan

Saldo

-

-

500.000





Buku Tambahan Hutang



Fa. Rahayu



Tgl.

Keterangan

D

K

Saldo D

1 Jan

10 Jan

11 Jan

Saldo

Perlengkapan

Kas

-

-

5.000.000

-

4.800.000

-

5.000.000

9.800.000

4.800.000





Fa. Multijaya



Tgl.

Keterangan

D

K

Saldo D

1 Jan

12 Jan

Saldo

Kas

-

1.500.000

-

-

9.800.000

8.300.000



6 Sinuraya, selamat. Pengantar Ilmu Akuntansi. Jilid I, Adeputra, Medan, 1990, hal.92


Buku Controlling Piutang



PT. Jayakusuma

PT. Reksanada

Rp. 1.750.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 2.250.000,-







Buku Controlling Piutang



Fa. Rahayu

Fa. Multijaya

Rp. 4.800.000,-

Rp. 8.300.000,-

Rp. 13.100.000,-







5. NERACA LAJUR

Setelah seluruh transaksi selama periode dibukukan di buku besar, dihitung.
Setiap saldo masing-masing perkiraan dapat perkiraan akan memiliki saldo debet,
kredit, atau nol. Neraca saldo adalah suatu daftar dari saldo-saldo perkiraan ini, dan
karenanya menunjukkan apakah total debet sama dengan total kredit. Jadi suatu
neraca saldo merupakan suatu alat untuk mengecek atas kecermatan pencatatan dan
pembukuan.

Gambar 4 adalah neraca saldo dari PT. Yudi Makmur per tanggal 31
Desember 199X.



PT. Yudi Makmur

Neraca saldo Sebelum disesuaikan

31 Desember 199X



Kas …………………………………….

Piuta……………………………………

Perlengkapan…..……………………….

Sewa Dibayar Muka ….……………….

Meubel ………………………………...

Hutang………………………………….

Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …….

Modal Yudi makmur ………………...…

Pengambil Pribadi Yudi ………………..

Pendapatan Jasa…………………………

Beban Gaji ………………………………

Beban Listrik ……………………………



Rp. 24.800.000

2.250.000

700.000

3.000.000

16.500.000







3.200.000



950.000

400.000













13.100.000

450.000

31.250.000



7.000.000

Total

Rp. 51.800.000

Rp. 51.800.000



Gambar 4.



Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban
perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang
mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini
disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal
penyesuaian.

Jurnal penyesuaian adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
menempatkan pendapatan pada periode dimana pendapatan tersebut
dihasilkan dan beban pada periode dimana beban itu terjadi.7



Jurnal penyesuaian akan membuat pengukuran laba periode tersebut lebih
akurat dan memperbaharui perkiraan Aktiva dan Kewajiban sehingga memiliki nilai
sisa yang tepat bagi laporan keuangan. Dengan kata lain, melalui jurnal penyesuaian
dapat ditimbulkan perkiraan yang tidak kelihatan.







7 Horgren, Charles T., Op.Cit.,hal 143


Perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian antara lain ialah:

1. Biaya-biaya yang masih harus dibayar

2. Pendapatan yang masih harus diterirna

3. Biaya-biaya yang dibayar lebih dahulu

4. Pendapatan yang diterima lebih dahulu

5. Penyusutan bangunan, mesin-mesin dan lain-lain

6. Pemakaian perlengkapan (office supplies dan store supplies)

7. Kemungkinan piutang tidak dapat tertagih

8. Persediaan Barang dagangan.8



Contoh di bawah ini mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dari PT. Yudi
Makmur yang dibuat pada tanggal 31 Desember.

Inforrnasi yang diperoleh untuk membuat ayat jurnal penyesuaian tanggal 31
Desember 199X adalah:

a. Pendapatan jasa belum diterima Rp. 250.000
b. Perlengkapan yang masih dimiliki perusahaan Rp. 400.000
c. Sewa dibayar dimuka yang telah terpakai Rp. 1.000.000
d. Penyusutan meubel Rp. 275.000
e. Beban gaji terhutang Rp. 950.000
f. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat dianggap sebagai
pendapatan Rp. 150.000





Ayat – ayat jurnal penyesuaian :

a. Piuta…………………………………... 250.000

Pendapatan Jasa ..…………………. 250.000

Untuk mencatat pendapat pendapatan jasa

Yang belum diterima

b. Beban perlengkapan …………………. 300.000

Perlengkapan……………………….. 300.000

Untuk mencatat perlengkapan yang terpakai

c. Beban Sewa ….………………………. 1.000.000

Sewa dibayar Dimuka………….. 1.000.000

d. Beban penyusutan – Meubel ………..……. 275.000

Akumulasi penyusutan –Meubel……… 275.000

Untuk mencatat penyusutan meubel

e. Beban gaji……..…………………… 950.000

Hutang Gaji……..………………. 950.000

f. Pendapatan Jasa diterima dimuka …… 150.000

Pendapatan Jasa .……………. 150.000



Untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka yang dapat diakui

Sebagai pendapatan.

































8 Sinuraya, Selamat, Op.Cit, hal 137





































































6. LAPORAN KEUANGAN

Cara penyiapan laporan keuangan yang terbaik adalah mempersiapkan
laporan laba rugi terlebih dahulu, disusul dengan laporan perubahan posisi keuangan
dan terakhir adalah neraca. Elemen penting yang harus ada dalam laporan keuangan
adalah: nama perusahaan, nama laporan, tanggal atau periode yang dicakup laporan,
rangka laporan tersebut.

Panah-panah yang terdapat dalam Gambar 5, 6 dan 7, menunjukkan hubungan
antara laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan dan neraca.

a) Laporan laba rugi mencerminkan laba bersih atau kerugian bersih yang
diperoleh dengan mengurangkan beban dari pendapatan. Karena pendapatan
dan beban juga merupakan perkiraan Laporan Perubahan Posisi Keuangan,
maka selisih antara pendapatan dan beban tersebut (laba/kerugian bersih) akan
dipindahkan kedalam Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Jika diperhatikan,
laba, bersih pada Gambar 5 sebesar Rp.3.525.000,- menambah modal pemilik
dalam gambar 6. Suatu kerugian bersih akan mengurangi modal pemilik



b) Modal adalah dalam neraca, jadi nilai sisa akhir dalam Laporan Perubahan
Posisi Keuangan akan dipindahkan kedalam neraca. Nilai ini merupakan
elemen keseimbangan yang paling akhir dalam neraca. Hal ini dapat ditelusuri
melalui nilai Rp. 31.575.000,- pada gambar 6 ke gambar 7.






























































































7. JURNAL PENUTUP

Jurnal Penutup ialah ayat jurnal yang memindahkan nilai sisa pendapatan,
beban, dan pengambilan pribadi dari masing-masing perkiraan ke dalam perkiraan
modal.9

Pendapatan yang akan menambah modal pemilik dan beban serta
pengambilan pribadi akan mengurangi modal pemilik. Pada saat ayat penutup
dipindah bukukan maka perkiraan modal akan menyerap dampak dari nilai sisa
perkiraan sementara tersebut. Walau demikian, pendapatan dan beban akan
dipindahkan terlebih dahulu kedalam perkiraan yang bernama Ikhtisar Laba Rugi,
yang akan mengumpulkan jumlah total debet dari seluruh jumlah beban dan total
kredit dari seluruh jumlah pendapatan pada periode tersebut. Perkiraan Ikhtisar lata
rugi merupakan suatu "tempat penyimpanan" sementara yang akan digunakan pada
proses penutupan. Kemudian nilai sisa dari Ikhtisar laba rugi tersebut akan
dipindahkan kedalam modal. Langkah-langkah penutupan perkiraan suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:

1) Mendebet setiap perkiraan Pendapatan sebesar nilai sisa kreditnya.
Mengkredit Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total pendapatan. Ayat jurnal ini
memindahkan jumlah total pendapatan kedalam sisi kredit dari Ikhtisar laba
rugi.
2) Mengkredit setiap perkiraan beban sebesar nilai sisa debetnya. Mendebet
Ikhtisar laba rugi sebesar jumlah total beban. Ayat jurnal ini memindahkan
jumlah total beban ke dalam sisi debet dari Ikhtisar laba rugi.


9 Horngren, Charles T., op. Cit., hal. 199


3) Mendebet Ikhtisar laba rugi sebesar nilai sisa kreditnya dan mengkredit
perkiraan modal.
4) Mengkredit perkiraan Pengambilan Pribadi sebesar nilai sisa debetnya.
Mendebet perkiraan modal pemilik perusahaan.





Untuk mengambarkan hal diatas, misalnya Yudi Makmur menutup buku pacta akhir
Desember, maka jurnal penutupnya adalah:



1. Pendapatan Jasa ……………………….. 7.400.000

Ikhtisar Laba Rugi………………… .. 7.400.000



2. Ikhtisar Laba Rugi……………………... 3.875.000

Beban Sewa …………………………….. 1.000.000

Beban Gaji……………………………… 1.900.000

Beban Perlengkapan……………………. 300.000

Beban Penyusutan………………………. 275.000

Beban Listrik……………………………….. 400.000



3. Ikhtisar Laba Rugi

(Rp.7.400.000-Rp.3.875.000)…………. 3.525.000

Modal Y udi Makmur …………………… 3.525.000



4. Modal Yudi Makmur ......................... 3.200.000

Pengambilan Pribadi Yudi M………….. 3.200.000



8. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN.

Siklus akuntansi akan berakhir dengan neraca saldo setelah penutupan.
Neraca saldo setelah penutupan adalah pengujian terakhir mengenai ketepatan
penjurnalan dan pemindah bukuan ayat jurnal penyesuaian dan penutupan. Seperti
halnya neraca saldo yang terdapat pada awal pembuatan neraca lajur, neraca saldo
setelah penutupan adalah daftar seluruh perkiraan dengan nilai sisanya. Langkah ini
dilakukan untuk meyakinkan bahwa buku besar berada pada posisi yang seimbang
untuk memulai periode akuntansi berikutnya. Neraca saldo setelah penutupan diberi
tanggal perakhir periode akuntansi dimana laporan tersebut dibuat.

Isi perkiraan Neraca adalah nilai sisa akhir dari daftar permanen yaitu
perkiraan neraca: aktiva, kewajiban dan modal. Didalamnya tidak termasuk perkiraan
sementara, seperti perkiraan pendapatan, beban atau pengambilan pribadi, karena
nilai sisa perkiraan tersebut telah ditutup (gambar 8).



PT. Yudi Makmur

Neraca Saldo Setelah penutupan

31 Desember 199x

Kas…………………………………

Piutang……………………………

Perlengkapan ……………………..

Sewa Dibayar Dimuka…………….

Meubel …………………………...

Akumulasi penyusutan……………

utang ………………………………

Hutang Gaji………………………..

Pendaptan jasa diterima dimuka….

Modal Yudi Makmur ……………..

Rp. 24.800.000

2.500.000

400.000

2.000.000

16.500.000











275.000

13.100.000

950.000

300.000

31.575.000

Total

Rp. 46.200.000

Rp.46.200.000





KESIMPULAN



Siklus Akuntansi adalah suatu proses pembuatan laporan keuangan
perusahaan untuk suatu periode tertentu. Dimulai dengan terjadinya transaksi
transaksi yang dicatat dan dikumpulkan secara sistematis.

Transaksi-transaksi yang beranekaragam sifatnya, umumnya dicatat dalam
bukti-bukti formil yang catatan-catatan selanjutnya.


Dari bukti-bukti asli tersebut kemudian diadakan dalam Buku Harian (jurnal)
. Selanjutnya dipindahkan ke Buku Besar (Ledger). Pemindahan Buku Harian ke
Buku Besar merupakan klasifikasi menurut sifat masing-masing transaksi dalam
perkiraan-perkiraan. Disamping Buku Besar terdapat pula Tambahan (Sub Ledger)
yang memperinci tiap gabungan dalam Buku Besar. Buku Tambahan ini antara lain
Buku Piutang, Buku Hutang, Buku Persediaan, dan lain – lain.

Pada akhir tahun suatu masa (akhir tahun) atau akhir setengah tahun dari buku
daftar kertas kerja (Work Sheet) yang memuat semua perkiraan dalam buku Besar.
Kertas Kerja ini sekaligus dipakai untuk menyusun Perhitungan Laba-Rugi dan
Neraca setelah diadakan pembetulan-pembetulan seperlunya dan pemindahan pos-
poss tertentu yang disebut dengan penyesuaian (adjustment).Setelah Kertas Kerja
selesai disusunlah Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba Rugi, dan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

sistem informasi akuntansi pengertian keputusan

Sistem informasi mempunyai beberapa contoh. Namun yang akan dibahas kali ini adalah Sistem Informasi Akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Sistem ini menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Juga bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu – satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.

b. Informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :

Analisa Perilaku
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

SIA hanya melakukan tugas yang diperlukan oleh pemakai Informasi saja.

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar

SIA bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengikuti standar perusahaan.

3. Menangani data terinci

Data yang ditangani SIA merupakan data yang sudah jelas dan lengkap.

4. Berfokus histories

Data yang ditangani lebih difokuskan pada data yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya.

5. Menyediakan informasi pemecahan masalah

SIA bertugas menyediakan berbagai macam Informasi dalam pemecahan suatu masalah untuk lebih memudahkan dalam penyelesaianya.

GOLONGAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Golongan pemakai sistem informasi akuntansi terdiri dari 2 golongan yaitu :

1. Pemakai Informasi Internal

Adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :

a. Manajemen
b. Purchasing management
c. Inventary control management
d. Production management
e. Personal management
f. Finansial management

2. Pemakai Informasi Eksternal

Adalah pemakai Informasi yang berasal dari luar perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :

a. Pelanggan

Kebutuhan pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti: harga, bentuk barang, dimana dan bagaimana barang tersebut dapat dibeli, apa jenisnya, pelayanan apa yang dapat diberikan perusahaan.

b. Pemasok

Apabila perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta informasi mengenai tingkat kepercayaan realibility,jumlah kredit yang telah diperoleh dan kemampuan atau ability untukmembayar kembali.
c. Para pemegang saham

Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan yang akan datang.Penyediaan laporan tahunan atau annual report untuk para pemegang saham disebut sebagai fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan tanggung jawab system informasi akuntansi.

d. Para karyawan

Karyawan berkepentingan terhadapinformasi umum, seperti tingkat upah rata-rata, tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan lain-lain.

e. Para pemberi pinjaman

Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana sangat berkepentingan atas faktor-faktor seperti reputasi atau nama baik dan kemempuan manajemen perusahaan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa depan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Menangani data rinci
Berfokus historis
Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
à Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
Analisa Perilaku
Metode kuantitatif
Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.